Senin, 27 Februari 2017

Sebuah Kisah Klasik Untuk ?

Hay whats up brother sister, welcome back to the ....... JUNGLE. Today bakal ada satu cerita yang harus di share pastinya. Bacanya sambil minum kopi, atau makan roti biar ga bete. Lebih asik lagi pake seloyang martabak keju atau roti isi susu.

Sip kita mulai, semuanya berawal dari kelas X yang diliburkan pada 22 dan 24 Februari kemaren, wuhhhh bahagia. Jadi pas hari Selasa nya gua langsung cetusin ke temen - temen, kita biasa panggil diri kita tim "Harta, Tahta, .....". Gua langsung ngajak "yuk nginep di rums gua dari kamis ke jumat, mau ga ?" semuanya menyetujui dan harus izin, tinggal nunggu hasil.

Pada hari Kamisnya ternyata ada laporan masuk bahwa yang bisa nginep cuma (Averyl, Iqbal, Lascha, Ue, dan Yoga) jadinya ber enam ama gua. Mereka ber 5 harus nunggu gua selesai ekskur paskibra dulu buat ke rumah, mereka memutuskan buat nunggu di rumah Averyl sampe gua dateng. Jam 18 kurang gua hadir di rumah Averyl, seperti yang sudah direncanakan sudah ada temen - temen nunggu. Semua siap, kecuali Iqbal yang masih make celana sekolah dan minjem baju, celana lengkap dengan sempaknya buat besok. Karena dia gabawa apa - apa, dia emang paling tua, jadi ya "sabeb" dah wkwkwk.

Sesuai rencana kita mau nginep di rumah gua, tapi gua males kalo cuma nginep. Yang dilakuin pasti "Ngobrol (in cw), Main HP, Ngopi, atau Main PS". Langsung aja gua cetusin ke mereka "gimana kalo kita ke warpat atau ga curug seribu ?". Setelah berunding kita setuju ke curug seribu karena lebih dekat dan juga pada mau berenang (Maklum pada kurang hiburan). Setelah itu kita berangkat ke rumah gua sekitar 1 jam 20 menit dari rumah Averyl karena kita beli nasi goreng dulu sebelum sampe rumah.
Notes : ada beberapa dari kita yang ijinnya itu nginep di rumah gua, bukan ke curug seribu. (ini bagus / engga tergantung pandangan kalian :D)

Sampe di rumah gua kita makan, selesai makan "niat" kita itu tidur, tapi yang berhasil tidur hanya Averyl dan Mbah Iqbal, itupun tidur sekitar 2 jam an doang. Sip jadi sisanya gatidur padahal mau nempuh perjalanan dini harinya, yang ga tidur kita gabut, ngopi, ngobrol, atau yang bisa dilakuin laki - laki remaja pada umumnya (wah).

Jam set 4 kita siap - siap jalan, nyapin baju, ganjel perut make roti yang ada di rumah, dan bawa perbekalan seperti uang dan air minum untuk berenam. Dan jam 4 kurang 10 menit kita berangkat yang sebelumnya pamit ke orang tua gua dulu, diperjalanan baru 10 menit gua mutusin untuk ke pom bensin buat full in tangki bensin dulu, karena menurut gua ini termasuk perjalanan jarak jauh yang dilakuin 6 orang pelajar SMA yang belum mempunyai SIM (maaf bapak, kita tidak taat aturan). Perjalanan berhenti sejenak pas adzan shubuh, kita berenti untuk shalat shubuh abis itu kita lanjut lagi. Kita shalat shubuh di masjid Al - Hidayah sebelum Univ. IPB. Setelah dari shalat perjalanan sisa 25 km, Dan 22 Km itu sisanya jalannya naik turun (ya maklum, curug seribu itu ada di kaki gunung salak). Setelah masuk Jln Pamijahan jalanan nanjak terus, dan kita ber enam mulai merasakan betapa mati rasa nya tangan dan kaki karena suhu yang beda dari ibukota.

Setelah perjalanan panjang, kita sampe disana sekitar jam 6 dan mutusin untuk sarapan dulu sebelum trekking ke curug seribunya, tapi pas sampe disana pengunjung hanya kita ber enam gua sempet bingung ini kita kepagian atau emang tutup, berdasarkan ibu yang berjualan disitu curug seribu dibuka setelah shalat Jum'at (wah dalem ati nyesel gua, padahal curug seribu kece pars). Gua sama temen - temen berunding lagi kita mau kemana, karena udah terlanjur kesini. Jadi, kita mutusin ke curug pangeran yang jaraknya hanya 5 menit naik motor dari curug seribu.

Sampe di curug pangeran kita cuma berenam jadi berasa curug pribadi, trekking dari pintu masuknya juga ga terlalu jauh berkisar 7 menitan kita udah sampe curugnya. Harga tiket masuk nya itu Rp 10.000 / orang dan parkir motor Rp 5.000/motor. Kita berenang mulai jam setengah 8 dengan keadaan air yang BERBEDA JAUH dari di Jakarta, dingin, nyelekit, tapi seger gan. Kita happy disana, foto - foto, dan selesai jam 9. Jam 9 kita udah ready kembali ke rumah gua, tapi diperjalanan pulang. Yoga dan Lascha nyasar dan tidak tau keberadaannya, dan apesnya HP mereka off, bensin sekarat. Untungnya Lascha sadar bahwa dompet gua ada di tas yang Lascha gendong jadi mereka bisa make sementara. Mereka nyasar sampe ke Pasar Prumpung, Gunung Sindur. Dan akhirnya mereka kontak gua dan gua jemput mereka.

Akhirnya gua, Yoga, Ue, dan Lascha shalat bareng. Tapi Iqbal dan Averyl shalat jum'at di tempat berbeda karena sebelum gua jemput Yoga dan Lascha di Pasar Prumpung, mereka udah coba nyari Yoga di sekitar Parung. Setelah shalat Jum'at kita komplit lagi dan makan siang di rumah gua bersama - sama. Setelah itu kita mindahin foto, dan temen - temen siap - siap pulang. Kecuali Averyl, Averyl pulang agak sorean gua anter.

Itu ceritanya, Gimana - gimana ? Minat lu lakuin bareng temen - temen lu ? lakukan lah ! Karena ini Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan.













Yes, Disini ada beberapa foto kita dari berangkat sampaiiiii kita pulang. Terima Kasih kepada Allah, Temen - temen, dan orang tua yang sudah mengizinkan dalam perjalanan mendadak ini.
Dan semoga Harta Tahta yang lain bisa join di perjalanan berikutnya. Bye - Bye.

"Apa yang dimaksud pengendalian sosial ?"
Jawab di kolom komentar.

Salam terpelajar dan santai

Rabu, 15 Februari 2017

Keberkahan

Sebenernya di pos ini gua terinspirasi dari salah satu video yang baru - baru ini gua tonton. Isinya begini

Cari nafkah itu bukan soal banting tulang, cari nafkah itu soal TAQWA. Rasulullah bersabda dalam hadist tirmidzi "Barang siapa yang bertawakal kepada ALLAH dengan tawakal sebenar - benarnya, maka ALLAH akan memberikannya rezeki sebagaimana rezeki seekor burung". Burung keluar di pagi hari dalam keadaan perut lapar, dan pulang di sore hari. Nabi mengatakan "burung pulang sore, bukan jam 12 malam" ada burung pulang jam 12 malam ? ENGGAK. Burung pulang sore dan kenyang dan bawa rezeki buat anak - anaknya, keberkahan. Ini bukan kuantitas berapa banyak kita bekerja, tapi kualitas iman dan taqwa kita dan ikhtiar yang maksimal. Ikhtiar yang maksimal bukan bekerja sampai jam 11 malam, jam 2 malam, sehingga kita lupa ngaji, lupa ibadah, INI GAK BERKAH. Ingat ! Burung pulang sore, dalam kondisi kenyang, tenang dan bisa kasih buat anak - anaknya, berkah soalnya, karena taqwa, karena ikhtiar. Karena burung gak maksiat, karena burung gak nipu orang, karena burung berdzikir, semua binatang berdzikir gak kepada ALLAH? BERDZIKIR, kita lupa dzikir. AKHIRNYA KITA DIPERBUDAK OLEH DUNIA.

Allah kasih kita 168 jam / pekan, masa gapunya waktu 2 jam untuk belajar agama ? wah sibuk banget kita. Nabi aja lebih sibuk dari kita, Nabi itu Rasul. ummatnya banyak, kepala negara, pemegang kunci baitul mal, lalu panglima perang, tapi masih sempet belajar sama malaikat jibril. Kita presiden bukan, menteri bukan, panglima perang bukan, gasempet belajar, SUBHANALLAH. Nabi istri 9, kita istri 1 bahkan masih banyak yang jomblo tapi gak ngaji - ngaji. Ini ada yang salah sama hidup kita, kita diperbudak oleh dunia. Kita harus kembali bagaimana mengatur waktu sesuai dengan Al - Qur'an dan Sunnah Nabi SAW.

Lebih lengkapnya nih video nya dikasih
https://www.youtube.com/watch?v=K44VUjxJhWs

Ingat, jangan lupa belajar, jangan sampai diperbudak dunia.