Detik ini, nama gua masih sama Imam Panji, gaada penambahan atau pengurangan di dalamnya. Di pos - pos gua sebelumnya gua udah ubek - ubek diri gua dan hobi - hobi gua. Sekarang, bisa dibilang gua pemuda yang suka alam, entah gunung, pantai atau apapun yang berbau alam, gua suka. Diantara mereka gua pernah bilang, gunung yang paling sering gua kunjungin dan gua punya alasan tersendiri akan hal itu. Di puncak gua lebih ngerti apa itu hidup, naik gunung bikin gua ngerti apa itu perjuangan dari bawah, dan naik gunung juga bikin gua ngerti di puncak (kesuksesan) itu cuma sementara. Ngomongin gunung, ada hal yang malah bikin gua inget, kejadiannya 2 tahun lalu.
2 tahun lalu, tepatnya awal tahun 2015, tepatnya lagi tanggal 2 Januari, gua lupa jam berapa tapi waktu itu matahari masih menampakan diri. Tahun itu gunung pertama gua yang gua daki, Papandayan, Garut, Jawa Barat. 2622 ketinggiannya katanya cocok buat pendaki pemula kayak gua waktu itu. Berangkat dari Bintaro tanggal 1 dini hari, mulai pendakian tanggal 2 saat matahari keluar menyinari bumi. Kawah, hutan, batu, pasir, sedikit kaget sama medan yang kayak gitu mungkin karena gunung pertama gua. Dan satu hal yang gua inget, kurang lebih 1 jam sebelum sampai Pondok Salada ada yang ngomong sama gua, gua lupa yang ngomong itu antara mas Heggy atau om Suing, itu panggilan yang sering dipake buat manggil mereka, memang begitu. Tiba - tiba gua diceletukin "cot gendong tas (carrier) gua nih" cot? Itu panggilan buat gua dari mereka, entah asalnya darimana. Umur gua waktu itu 14 tahun dan gua geleng kepala liat carrier ukuran 60/70 liter waktu itu gua kurang yakin. Gua bales "ogah mas pegel" waktu itu gua cuma pendaki ikut - ikut an yang naik bawa ransel yang gua pake sekolah. Gatau kenapa waktu itu gua nolak bawa carrier, mungkin karena ukurannya yang besar atau gua yang terlalu kecil? Entah.
Setelah kejadian itu, gua emang belom pernah gendong carrier sampe tahun selanjutnya. Tahun 2016, bulan Mei disitu detik pertama gua gendong carrier ukuran 60 liter, Merbabu tempatnya. Dan benar, pegel. Tapi gua gakapok, akhirnya gua berkesempatan lagi gendong carrier di tahun selanjutnya lagi, bulan Maret, Sumbing Sindoro, 2 gunung langsung. Dan terakhir gua gendong carrier gua bulan Juli lalu, Gede jadi saksinya, malah waktu itu, gua gendong sampe puncak carrier gua. Waktu begitu cepat memang, 2015 gua geleng kepala untuk gendong carrier ukuran segitu, takut pegel kata gua. 2016 gua gendong carrier pertama kali, pegel, tapi ga kapok, sampe akhirnya gua gendong carrier gua lagi di 3 gunung selanjutnya. Dulu gua nolak gendong carrier, namun sekarang? Malah hal itulah yang gua rindukan. Pegalnya, beratnya, besarnya. Gapernah buat gua kapok buat gendong dia, seberapapun jauhnya.
Bicara hal yang gua rindukan ada satu hal lagi untuk hal itu. Tahun lalu, seorang perempuan pernah bicara dan mungkin sering ke gua "Gaada yang mau nanti cewe sama lu" mungkin dia ngomong kayak gitu karena beberapa sifat yang gua lakuin ke dia. Mendengar nya agak serem si, disumpahin gua, tapi yasudahlah. Gua juga sering bilang ke dia "gaada yang mau nanti cowo sama lu" mungkin karena hobinya dia, apa hobinya dia? Mukulin gua, nyubit tangan gua, remes - remes tangan gua, dan hal terkaget yang gua gasangka, dia pernah gigit gua, itu hobi dia. Dan gua juga gamati digituin, masih hidup sampe tulisan ini gua buat. Dan bodohnya kita apa? Kita kemakan omongan kita sendiri. Akhirnya omongan perempuan itu gabener bahwa gaada yang mau sama gua. Omongan gua juga gaterbukti, karena sialannya ada yang mau juga sama dia. Dan namun sekarang, malah hal itu juga yang gua rindukan.
Bicara rindu lagi, setiap orang punya rindunya masing - masing. Saran gua, setiap kali kalian punya kesempatan untuk membayarnya, bayar lah sebelum kalian nyesel. Cari hal - hal yang sekarang malah kalian rindukan, jika kalian punya kesempatan, kalian bayar secepatnya. Itu aja sih. Sekali lagi, selamat malam 1 Muharram , semoga tidak sendu.
Any Request? Comment or call me.
Di Rumah
Tertanda,
Bumi kepada Bulannya.