Rabu, 05 April 2017

Yang Kembar Saja Kudaki : Gunung Sumbing

Hey Bro, Sis. Apa kabar ? Sorry nih sob baru bisa pos hari ini, padahal niatnya pengen pos pekan lalu tapi terkendala karena ada UTS yang harus gua hadapi dulu. Jadi, gua share sekarang aja nih sob. Tentang trip gua ke Gunung Sumbing - Sindoro tanggal 24-28 Maret 2017 kemarin. Tapi, di pos ini gua bakal bahas perjalanan di Gunung Sumbing duluan, baru pos selanjutnya di Gunung Sindoro. Langsung ? Langsung sampingin.

Jadi, awalnya itu dari akhir bulan Januari 2017, bokap kasih tau ada open trip ke Gunung Double S ini (begitu biasa disebut sama pendaki). Kalo Triple S ditambah sama Gunung Slamet..... Okee oke kalo Slamet ceritanya kapan - kapan kalo udah kesana.

Perlu kalian ketahui sedikit tentang Gunung ini. Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Jawa Tengah, Indonesia. Berdiri tegak setinggi 3.371 meter di atas permukaan laut, gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Gunung ini secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. Bersama dengan Gunung Sindoro Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Merbabu apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai "Kledung Pass".
Dan itu kenapa gua sebut ini sebagai Gunung Kembar. Langsung aja kita mulai.

24 Maret 2017

Sip, jadi total pesertanya adalah 12 orang. 9 orang di antaranya adalah orang yang belum gua kenal, karena 3 orangnya adalah gua sendiri, bokap, dan si kampret. Ketemu 9 orang itu gua rasa gua bakal dapet keluarga baru. Meeting point jam 15.00 di terminal Kp. Rambutan gua berangkat dari Bintaro abis Shalat Jum'at bersama bokap dan AA. Sekitar jam 13.30 gua bertiga udah sampe di Kp. Rambutan dan belom ada siapa - siapa. Satu - satu semua dateng dan berkenalan, Mba Fitri, Bang Eko, Bang Alvin, Bang Alif, Bang Bahrun (Leader), Bang Condet (Leader), Nindy, Yoshel. Jam 15.30 semua udah ada dan mulai masuk bus yang rencananya berangkat jam 16.00, kecuali Bang Mukhlis yang saat itu telat karena dari kerjaan dulu. Tapi untungnya Bang Mukhlis ga ketinggal bus karena Alhamdulillah On Time. Semua udah kumpul dan bus berangkat jam 16.30.

25 Maret 2017

Singkat cerita kita sampai di Wonosobo jam 8 pagi, padahal estimasinya sampai sana jam 03.00 / 04.00. Langsung turun dari bus + siap - siap menuju Basecamp Garung, jam 09.30 mulai otw ke Basecamp Garung dan sampai sana jam 11.30 karena dalam perjalanan kita harus beberapa kali berhenti ke pasar dan minimarket. FYI, Garung adalah desa terakhir sebelum melakukan pendakian di Sumbing via Garung. Sampai di Basecamp kita langsung urus perizinan, repacking dan bersih - bersih. Start mendaki dari Basecamp setelah Shalat Dzuhur, dari Basecamp kita mutusin naik ojek yang emang tersedia di Basecamp dengan biaya Rp. 25.000 sampai Pos 1. Sekitar 10 menit kita sampai pos 1, kalo saran gua kalo mau mendaki Gunung Sumbing pas naiknya kalo bisa naik ojek aja, karena kalau jalan kaki bisa 2 - 3 jam tergantung kecepatan jalan lu. Jam 13.00 sampe di pos 1 dan dilakuin brifing sama bang Bahrun dulu sebagai leader, abis itu kita start pendakian target sampe PESTAN, diperjanan pendakian kita mulai saling kenal, saling nyatu dan suasana udah mulai cair yang awalnya diem - diem an. 2 jam jalan kita sampe di Pos 2 "Genus", istirahat sebentar sebelum lanjut, ok hal yang tidak kita inginkan datang, di pos 2 hujan turun yang memaksa kita harus make jas hujan dan dihadapi jalan yang pastinya licin. 30 menit jalan dari pos 2 tim sampai di "Engkol - engkolan", jalan ini sesuai dengan penamaannya karena di engkol - engkol an sendiri itu adalah jalan yang kemiringannya sekitar 70-80 derajat sepanjang 100 meter, karena kondisi hujan jadi bener aja, kita ngengkol jalan disitu. Agak kesusahan emang karena menurut gua di pendakian Sumbing ini jalur yang paling the best pokoknya. Di tengah jalan ternyata sesuatu yang tidak diingikan terjadi lagi NINDY KERAM. Oh ini salah satu yang harus dihindari sama pendaki selain hipotermia.

Akhirnya, kita mutusin mendaki sampe pos 3 aja tidak sampe PESTAN karena kita melihat kondisi Nindy, sambil nunggu tenda dibuat sebagian dari kita ada yang ngemil - ngemil supaya menjaga perut tetap terisi. Jam 17.30 tenda siap, dan dibangun 4 tenda dengan 1 tenda sebagai dapur, Gua satu tenda dengan bokap, aa dan Yoshel (sekarang dia kelas 3 SMA di 28 Jakarta). Ok lah malam itu kita semakin tau sifat aslinya masing - masing terutama mba Fitri yang GACOR sekali. Malam itu kita isi dengan makan malam, ngobrol dan saling share - share kegiatan kita. Dan akhirnya kita tidur sekitar jam 22.00 untuk persiapan summit attack dini harinya.
Kondisi pos III saat baru sampai
Plang penanda Pos II






26 Maret 2017

Jam 01.00 bagian tenda gua bangun dan bangunin bang Condet, tapi kata dia Summit attack dilakukan jam 03.00, Ok jadi 2 jam gua isi dengan tidur - tidur an di tenda sambil adaptasi cuaca. Singkat, kita mulai jalan jam 03.30 dengan udah makan bubur dan minum teh. Tapi gua rasa cuaca pagi itu kurang bersahabat, cuaca masih berkabut dan pandangan sangat terbatas, pendakian tetap dilanjutkan dengan kondisi cuaca yang seperti itu, Sampe 15 menit sebelum di Pasar Watu, kabut perlahan ilang dan MAY GAD Sindoro dengan gagah nya berdiri di depan hadapan gua. Pendakian tetep terus dilanjutin jam 06.30 sampe di Watu Kotak, dan yang tidak diinginkan terjadi lagi. Tiba - tiba badai datang lagi, dengan kencangnya. Ok mutusin break sebentar karena cuaca udah gak memungkinkan banget disini, buka Fly Sheet dan keluarin kompor buat bikin teh dan mie instan untuk angetin badan hindarin dari hipotermia. Suhu di Watu Kotak waktu itu kisaran 10 - 15 derajat celcius. Kita tunggu sampe jam 08.30 cuaca bener - bener ga bersahabat, sambil kalo ada pendaki yang baru turun dari atas juga rata - rata bilang "Di atas badai mas, bahaya" seperti itu kira - kira. Sampai akhirnya kita milih turun lagi ke tenda karena bener - bener gak mendukung. Jam 09.00 mulai turun dan 10.30 sampe di tenda dan mulai rapih - rapih buat persiapan turun.
Watu Kotak

Sekitar jam 13.00 kita baru start trekking ke basecamp dengan kondisi perut yang sudah terisi karena makan siang. Saat itu turun tim agak mencar, gua di depan, tapi kedua leader dan bang Alif sekitar 10 menitan di belakang. Sampai pos 1 lagi sekitar jam 17.00 dan gua, Aa, Bokap, Bang Mukhlis dan Yoshel memutuskan untuk jalan ke basecamp. Sisanya naik ojek dengan biaya Rp. 20.000. Gua memutuskan jalan yang pasti karena perjalanan turun lebih cepat dibanding perjalanan naik. Gua sampe basecamp sekitar jam 18.05 yang sebelumnya didahului bang Mukhlis dan AA. Sedangkan bokap dan Yoshel sekitar 5 menitan di belakang gua. Di basecamp gua rapih - rapih dan istirahat untuk pendakian besoknya di kembarannya Sumbing dengan harapan bisa muncak di hari spesial.

Ok, itu catatan perjalanan di Gn. Sumbing. Satu pesan dari gua kalo kalian mau mendaki "Uang mungkin bisa dicari, tapi tidak dengan nyawa" maksudnya adalah kita harus menyesuaikan kondisi kita dengan alam, seandainya cuaca badai dan tidak memungkinkan untuk mendaki lebih baik kita urungkan niat untuk meneruskan perjalanan daripada kita harus membahayakan diri dan membahayakan nyawa diri sendiri. Lebih baik kita balik lagi lain waktu karena uang yang membawa kita ke setiap pendakiain itu bisa dicari sob.


Persiapan SUMMIT
View Gn Sindoro dari Gn Sumbing.











Pendakian kali ini gua gagal sampe puncak, berarti gua ngutang sama Sumbing dengan harapan gua bisa kembali lagi dan bayar utang itu nanti. Karena setiap utang itu harus dilunasi dan sebagai lelaki, mari kita lunasi utang - utang kita. So Sumbing I,ll be back !

Sampai jumpa di pos selanjutnya tentang pendakian di kembarannya si Sumbing.

 Badai mulai datang 20 menit sebelum Watu Kotak

Gn. Sindoro (lagi)

Waktu Relatif Pendakian Sumbing

24 Maret 2017
15.00 Mepo di terminal Kp. Rambutan
16.30 - 08.00 Perjalanan ke terminal mendolo Wonosobo

25 Maret 2017
09.30 - 11.30 Perjalanan ke Basecamp Garung
12.30 - 17.00 Trekking ke pos 3
18.00 - 22.00 Acara bebas, makan malam, dll
22.00 - 03.00 Istirahat

26 Maret 2017
03.00 - 03.30 Bangun persiapan summit attack !!
03.30 SUMMIT ATTACK
06.30 - 09.00 Terjebak badai di Watu Kotak (2763 Mdpl)
09.00 - 10.30 Memutuskan kembali ke tenda karena tidak memungkinkan
13.00 - 18.05 Trekking ke basecamp garung
18.05 - xx.xx Menetap sementara di basecamp


Rumah Tercinta, 5 April 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar